(Analisa/sugiatmo) KERJASAMA: Purek III Politeknik Teknologi Kimia Industri Negeri Medan, Adil Barus menyerahkan project kerjasama kepada Direktur Toba Pulp, Leo Hutabarat, di kampus PTKI Jalan Menteng Medan, Selasa (17/11/2015).

Medan, (Analisa). Bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa, Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Negeri Medan, menjalin kerja sama dengan PT Toba Pulp Lestari (TPL) dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah PT TPL sebagai tempat magang atau praktik kerja lapangan bagi mahasiswa PTKI.

Kerjasama ini tindak lanjut dari  pertemuan dengan pelaku usaha industri di Batam yang difasilitasi Departemen Perindustrian, PTKI dan Toba Pulp.  “Satu-satunya perusahaan yang terbuka untuk melakukan kerja sama hanya Toba Pulp Lestari,” kata  Pembantu Rektor (Purek) III PTKI, Ir Adil Barus, usai menyerahkan draf nota kerja sama, Selasa (17/11) di Kampus PTKI Jalan Menteng Medan.

Diakui Adil Barus, selama ini kerja sama antara PTKI dengan TPL sudah berjalan. Karena hampir setiap tahun mahasiswa PTKI melakukan study lapangan ke pabrik TPL. “Dengan nota kesepahaman ini semakin menguatkan hubungan PTKI dengan TPL” katanya.

Disebutkan Adil Barus, PTKI telah meluluskan ribuan alumni yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Banyak perusahaan industri sudah menerima tamatannya untuk dipekerjakan. Sejak berdirinya kampus PTKI di Kota Medan pada 1983, sebanyak 6.000 alumni berskill teknik kimia, teknik mesin dan agribisnis kelapa sawit, telah berkecimpung di dunia industri, baik pulp, oleo maupun petro.

Dulunya PTKI, singkatan dari Pendidikan Teknik Kimia Industri. Seiring dengan perubahan perundang-undangan, kini PTKI telah berubah status menjadi Politeknik Teknologi Kimia Industri dengan tiga program studi, yakni Teknik Kimia, Teknik Mekanika dan Agribisnis Kepala Sawit dengan status jenjang pendidikan Diploma III (DIII).

Adil Barus mengklaim,  PTKI adalah satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki pabrik pengelola kelapa sawit dan mesin praktik lainnya di dalam kampus.  Hal ini untuk membekali mahasiswa mengetahui mekanisme pengelolaan kelapa sawit. Pabrik kelapa sawit (PKS) yang dimiliki dengan kapasitas 1 ton/jam.

Begitu juga sarana dan fasilitas alat berat sebagai penunjang pembelajaran bagi mahasiswa, agar memahami dan mengetahui bagaimana cara kerja maupun operasional dari mesin tersebut. “Jika suatu saat mahasiswa PTKI  praktik atau diterima bekerja di perusahaan industri, maka akan dapat mudah beradaptasi dalam menghadapi cara kerja dan berbagai permasalahan yang ada,” ujarnya.

Purek III PTKI ini menambahkan, hingga kini alumni PTKI banyak bekerja di Toba Pulp.  Begitu juga mahasiswa PTKI melakukan praktik kerja lapangan di Toba Pulp.

Mekanismenya, PTKI akan mengirimkan mahasiswa ke Toba Pulp untuk melakukan praktik kerja maksimal tiga bulan. “Dalam kerjasama yang berjalan empat tahun ke depan, merupakan peluang bagi mahasiswa PTKI untuk memperdalam ilmu teknik kimia dan mesin yang dimiliki semasa kuliah.

Direktur PT Toba Pulp Lestari (Toba Pulp), Tbk, Leo Hutabarat mengakui, banyak alumni PTKI yang bergabung bekerja di perusahaan pulp berpusat operasi di Porsea. “Saat ini, ada sekitar 52 pekerja Toba Pulp merupakan lulusan PTKI. Rata-rata yang diterima tamatan Fakultas Teknik Kimia dan Fakultas Teknik Mekanika,” ujarnya. (sug)