Pemanfaatan Ekstrak Daun Babadotan (Ageratum conyzoides L) sebagai Pestisida Nabati dalam Pengendalian Hama Ulat Api (Setothosea asigna) pada Tanaman Kelapa Sawit
Abstract
Salah satu kendala penting dalam budidaya tanaman kelapa sawit adalah adanya serangan hama ulat pemakan daun yaitu hama ulat api (Setothosea asigna v. Eecke) yang dapat menyebabkan kerusakan berat serta sangat merugikan perkebunan kelapa sawit baik pada tanaman muda maupun tanaman tua. Pengendalian hama ulat api yang paling banyak di perkebunan kelapa sawit adalah menggunakan pestisida kimia sintetik dengan bahan aktif deltametrin, sipermetrin dan bahan aktif yang lainnya, dimana penggunaan secara terus menerus dapat menimbukan berbagai efek negatif. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan ekstrak daun babadotan sebagai pestisida nabati dalam mengendalikan hama ulat api (Setothosea asigna v. Eecke). Daun babadotan diekstrak menggunakan pelarut etanol 96% dengan cara maserasi dan dilanjutkan dengan penguapan pelarut menggunakan rotary evaporator. Crude ekstrak yang didapatkan kemudian diencerkan menjadi beberapa variasi konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%. Dalam penelitian ini digunakan metode kontak yaitu penyemprotan ekstrak secara langsung ke tubuh ulat api dengan menggunakan deltametrin sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan waktu kematian ulat api berturut-turut dari konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 60% adalah 2.895,8 menit; 2.365,4 menit; 1.762,2 menit; 1.058,7 menit; 111,9 menit; dan 69,3 menit. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun babadotan berpotensi sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama ulat api.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
M. Sinaga, S. Oemry, and Lisnawita, “Efektivitas Beberapa Teknik Pengendalian Setothosea asigna pada Fase Vegetatif Kelapa Sawit di Rumah Kaca,” J. Online Agroekoteknologi, vol. 3, no. 2, pp. 634–641, 2015.
G. Saragih, B. R. Fernandez, Yunianto, and Harmileni, “Pembuatan Biopestisida dari Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata) Untuk Pengendalian Hama Ulat Api (Setothosea asigna V.Eecke) Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq),” J. Biosains, vol. 5, no. 1, pp. 8–13, 2019.
D. Astriani, “Pemanfaatan Gulma Babadotan dan Tembelekan dalam Pengendalian Sitophillus SPP. pada Benih Jagung,” J. AgriSains, vol. 1, no. 1, pp. 56–67, 2010.
Sultan, Patang, and S. Yanto, “Pemanfaatan Gulma Babadotan Menjadi Pestisida Nabati untuk Pengendalian Hama Kutu Kuya pada Tanaman Timun,” J. Pendidik. Teknol. Pertan., vol. 2, pp. 77–85, 2016.
M. N. Isda, S. Fatonah, and R. Fitri, “Potensi Ekstrak Daun Gulma Babadotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Paspalum conjugatum Berg,” Al-Kauniyah J. Biol., vol. 6, no. 2, pp. 120–125, 2013.
N. N. Azwanida, “Medicinal & Aromatic Plants A Review on the Extraction Methods Use in Medicinal Plants , Principle , Strength and Limitation,” Med. Aromat. Plants, vol. 4, no. 3, pp. 2–6, 2015.
A. Meilin, Y. A. Trisyono, E. Martono, and D. Buchori, “Pengaruh insektisida deltametrin terhadap perilaku orientasi parasitoid Anagrus nilaparvatae ( Pang et Wang ) ( Hymenoptera : Mymaridae ),” J. Entomol. Indones., vol. 12, no. 3, pp. 129–138, 2015.
S. Wulandari and T. N. Aeny, “Pengaruh Fraksi Ekstrak Daun Babadotan (Ageratum conyzoides) terhadap Pertumbuhan dan Sporulasi Colletotrichum capsici Secara In Vitro,” J.Agrotek Trop., vol. 3, no. 2, pp. 226–230, 2015.
S. V. V. Lumowa, “Efektivitas Ekstrak Babadotab (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Tingkat Kematian Larva Spodoptera litura F.,” Eugenia, vol. 17, no. 3, pp. 186–192, 2011.
W. Indrasari, H. Rudijanto, and I. Wardono, “Pengaruh Perasan Daun Babadotan (Ageratum conyzoides) sebagai Releppent Terhadap Daya Hinggap Nyamuk Aedes aegypti di Loka Litbang P2B2 Ciamis Tahun 2015,” Keslingmas, vol. 263, pp. 224–297, 2015.
Refbacks
- There are currently no refbacks.