page1-img1Medan, (Analisa). Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI) Negeri Medan dalam waktu dekat akan memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pengelolaan sawit di Indonesia.

LSP khusus untuk license operator sawit itu merupakan, satu – satunya di Indonesia. “LSP khusus operator sawit tersebut, juga salah satu upaya mendukung Master Plant Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),” ungkap Kepala PTKI Negeri Medan, H Mansyur ST, M.Si diwakili Pembantu Kepala (PK) III, Ir.Adil Barus M.Si di sela – sela acara Seminar “Pengenalan Teknik Pengelolaan Sawit dan Limbahnya” Sabtu (23/11) di auditorium kampus setempat Jalan Medan Tenggara VII Medan.

Seminar tersebut menampilkan praktisi Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Yudha Wastu Pranoto. Lebih lanjut Adil Barus yang juga menjabat PK IV PTKI itu, menjelaskan persiapan menuju LSP tersebut, saat ini sedang dibangun Pabrik Mini Kelapa Sawit. Pembanguan pabrik tersebut tahun diharapkan selesai.

“Selain untuk praktik mahasiswa, pabrik mini tersebut juga berfungsi sebagai tempat pengetesan bagi mereka yang ingin mendapatkan LSP,” ujar Adil Barus seraya menyebutkan pabrik mini kelapa sawit yang ada di PTKI sesuai konsentrasi keahlian yang diharapkan Kementerian Perindustrian RI.

SDM

Sementara itu, Yudha Wastu Panoto kepada Analisa usai seminar tersebut mengungkapkan kelapa sawit memiliki banyak turunan yang jika dikelola sangat bermanfaat bagi masyarakat.Namun, katanya sumber daya manusia (SDM Indonesia untuk mengelola turunan kelapa sawit belum banyak.

“Penyebabnya karena banyak perguruan tinggi di Indonesia yang tidak fokus melahirkan SDM, yang ahli di bidang kelapa sawit dan turunannya. Perguruan tinggi dan dunia industri berjalan sendiri – sendiri,”ujarnya.

Untuk itu, alumni PTKI angkatan 1988 ini menyarankan, sebaiknya ada sinergisitas antara dunia industri pengelolaan sawit dengan dunia pendidikan, seperti dunia pendidikan harus mengetahui dan menghasilkan apa yang dibutuhkan perusahaan sawit (dunia industri).

Sementara itu, dunia industri juga harus terbuka memberikan masukan, prakti bagi mahasiwa dan memberikan fasilitas mesin – mesin yang bisa dimanfaatkan untuk para mahasiwa di perguruan tinggi.Pada kesempatan itu Yudha juga mengapresiasi apa yang dilakukan PTKI Medan dalam menjembatani hubungan dunia industri dan perguruan tinggi, agar kampus tidak tertinggal dengan dunia industri.

Seminar diakhir dengan pemberian sertifikat itu, diikuti sekitar 100 mahasiswa PTKI Medan, dan turut dihadiri dosen PTKI Medan, Poltak Evancus Hutajulu ST MT, Bukhari ST dan Sopar L Tobing SH.

Sumber: Analisadaily.c0m